pembagian gaji

Baru Gajian? Cari Tahu Tata Cara Pembagian Gaji Menurut Islam!

Pada dasarnya, segala aspek mengenai kehidupan sudah diatur di dalam syariat Islam, termasuk dalam hal mengatur keuangan.Tujuannya agar seorang muslim tidak salah langkah dalam melakukan perencanaan keuangan dan dapat menjalani hidup yang lebih sejahtera. Salah satu perencanaan keuangan tersebut dapat dilakukan dengan membagi penghasilan (gaji) dengan baik dan teliti sesuai kebutuhan diri sendiri dan keluarga.

Walaupun begitu, mengatur keuangan dengan melakukan pembagian gaji bisa jadi lebih rumit dari yang Anda bayangkan. Lalu, bagaimana syariat Islam mengatur perkara pembagian gaji? Simak penjelasannya berikut ini! 

Cara Mengatur Pembagian Gaji Menurut Islam

Ini dia 9 poin penting yang dapat Anda lakukan untuk mengatur keuangan saat menerima gaji setiap bulan menurut Islam.

1. Atur 1-1-1

Metode persentase pembagian gaji menurut Islam ini merupakan metode yang dijalani oleh sahabat nabi, Salman Al Farisi. Kala itu, beliau menjual anyaman seharga 3 dirham dengan modal 1 dirham. Pendapatan tersebut kemudian beliau bagi menjadi, 1 dirham untuk nafkah keluarga, 1 dirham untuk sedekah dan 1 dirham untuk modal usahanya.

Melihat ada metode ini, Rasulullah kemudian menganjurkan kepada umat muslim untuk menerapkan aturan 1-1-1 dalam keuangannya. Anda juga dapat menerapkan metode ini dengan membagi gaji menjadi tiga bagian rata dengan ⅓ bagian untuk kebutuhan, ⅓ untuk sedekah, dan ⅓ lagi sebagai tabungan.

2. Sisihkan untuk Modal

Berdagang merupakan suatu kegiatan yang dimuliakan dalam Islam. Nu’aim bin ‘Abdirrahman berkata, “Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan.” Sehingga, Anda juga dapat berdagang seperti anjuran dalam agama Islam.

Namun di dalam berdagang, satu hal yang pasti Anda butuhkan adalah modal. Jadi, bagi Anda yang saat ini masih bekerja sebagai pegawai dan ingin memulai suatu usaha, dianjurkan dalam Islam untuk menyisihkan sebagian gaji untuk modal usaha di masa yang akan datang.

Untuk memulainya, Anda dapat mengamati sesuatu yang banyak diminati oleh masyarakat untuk dijadikan wadah berdagang. Misalnya saja, modal untuk membuka toko kelontong yang berisi kebutuhan sehari-hari. Maka, Anda bisa dapat menghitung modal yang dibutuhkan sampai memenuhi target. Opsi lainnya, Anda dapat menjual pakaian dengan model yang paling banyak dicari atau makanan yang diminati orang banyak.

3. Menabung

Islam mengajarkan umatnya untuk menabung. Hal ini dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari bahwa, “Simpanlah sebagian dari harta kalian untuk kebaikan masa depan kalian, karena itu jauh lebih baik.” Tabungan ini akan berguna jika Anda memiliki keperluan mendadak seperti biaya pengobatan atau kebutuhan pendidikan.

Anda juga dapat mengikuti kepesertaan dengan cakupan manfaat kesehatan dan pendidikan, dimana Anda membayar kontribusi setiap bulannya. Tak perlu khawatir, kini sudah ada pengelola yang menjalankan pengelolaan dana sesuai dengan syariat Islam.

4. Hidup Sederhana

Dengan melakukan penyesuaian gaya hidup yang sederhana, Anda akan dapat menabung lebih banyak. Hal ini selaras dengan gaya hidup yang dicontohkan oleh Rasulullah semasa hidup.

Dianjurkan dalam syariat Islam untuk membeli segala kebutuhan sesuai dengan kadarnya, tidak kurang dan juga tidak lebih. Selain itu, Anda juga dapat menghindari untuk membeli sesuatu yang tidak diperlukan dan usahakan untuk mendahului kebutuhan daripada keinginan.

Contohnya, Anda dapat menggunakan ponsel yang spesifikasinya terdapat pada handphone dengan budget murah, dibanding harus setiap tahun mengganti ponsel rilisan terbaru. Kemudian, sisa uang untuk hal kurang dibutuhkan tersebut dapat dialokasikan untuk ditabung. Dengan begitu, kebutuhan Anda dapat tetap tercukupi namun dengan biaya yang tidak berlebihan.

5. Hindari Berhutang

Umat muslim pada dasarnya diperbolehkan untuk berhutang, dengan tidak lupa untuk mencatat dan melunasi utang tersebut.

Namun, Islam tetap menganjurkan untuk tidak berhutang jika Anda tidak membutuhkannya.  Sehingga, Islam menyarankan untuk membeli segala sesuatu secara tunai. Mengutip dari poin sebelumnya, bahwa Anda dapat memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan.

Jika ada suatu kebutuhan tidak mendesak yang biayanya di luar anggaran, sebaiknya Anda menabung terlebih dahulu hingga uang terkumpul untuk membeli kebutuhan tersebut.

6. Ziswaf

Ziswaf adalah singkatan dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Artinya, Islam mengajarkan umatnya untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu orang lain. Anda dapat langsung menyisihkan sebagian gaji ke dalam pos pengeluaran sedekah.

Dalam hal ini, Rasulullah dan istrinya, Khadijah, telah memberikan contoh. Beliau memang memiliki harta yang sangat banyak namun, menggunakannya untuk membantu fakir miskin, berdakwah, dan membuat lapangan pekerjaan.

Anda dapat meniru perilaku Nabi Muhammad SAW dan istrinya dengan cara membantu tetangga yang kurang mampu dengan uang atau barang yang dibutuhkan. Selain itu, Anda juga bisa bershadaqah untuk anak yatim dan dhuafa ke panti asuhan setempat. Hal itu lebih menguntungkan bagi diri sendiri dan keluarga karena mendapatkan pahala sekaligus berkah dari Allah SWT dibanding menghamburkan pendapatan (gaji) hanya untuk kesenangan semata.

7. Prinsip 10-20-30-40

Prinsip ini mengusulkan pembagian gaji ke dalam bagian-bagian tertentu, 10% untuk zakat, 20% untuk pembayaran hutang atau cicilan, 30% untuk kebutuhan hidup sehari-hari, dan 40% untuk investasi serta tabungan jangka panjang.

8. Prioritaskan Kebutuhan Primer

Mengedepankan kebutuhan utama seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan sebelum mempertimbangkan kebutuhan yang lebih mewah. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip keuangan Islam yang menganjurkan pemenuhan kebutuhan dasar sebagai prioritas utama.

9. Pelajari Prinsip-Prinsip Keuangan Syariah

Untuk mengatur gaji dengan benar menurut prinsip-prinsip Islam, penting untuk memahami prinsip-prinsip keuangan syariah. Anda dapat belajar dari sumber-sumber yang dapat diandalkan atau berkonsultasi dengan ahli keuangan syariah untuk mendapatkan nasihat dan bimbingan.

Baca Juga: Perbedaan Wakaf Dengan Zakat dan Infak

Itulah beberapa metode untuk melakukan pembagian gaji sesuai dengan ajaran Islam. Perlu usaha yang konsisten agar hasil kerja keras Anda semakin berkah. Hal yang paling penting dari ajaran Islam adalah, Anda wajib menafkahi keluarga dan menabung untuk keperluan di masa depan seperti biaya pengobatan atau uang pendidikan anak.

Salah satu pengelola yang dapat membantu Anda untuk mengantisipasi kedua risiko tersebut adalah Prudential Syariah yang sudah memenuhi syariat Islam. Anda juga dapat mengunjungi akun resmi Instagram dan Facebook Prudential Syariah untuk mendapatkan informasi lainnya.