Sapi Kurban

Syarat Kurban dan Aplikasinya dalam Kerangka Hukum Syariah

Syarat kurban adalah hal yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim yang ingin melaksanakan ibadah kurban. Dalam melaksanakan ibadah kurban, terdapat beberapa syarat yang harus dipatuhi sesuai hukum Syariah.

Sebelumnya, Prudential Syariah pernah membahas mengenai Serba-serbi Ibadah Kurban. Sebelum membaca artikel ini, akan sangat baik bila Anda membaca artikel tersebut terlebih dahulu agar dapat lebih memahami arti dibalik ibadah kurban.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari mengenai pengertian kurban dalam Islam, nilai Syariah dalam melaksanakan kurban, syarat-syarat pelaksanaan kurban, serta pelaksanaan kurban yang sesuai dengan hukum Syariah. Mari simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Kurban dalam Islam

Secara harfiah, kurban berarti menyembelih hewan tertentu sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Ibadah kurban ini memiliki nilai Syariah yang sangat penting dalam agama Islam dan dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Iduladha.

Nilai Syariah dalam Melaksanakan Kurban

Dalam melaksanakan kurban, terdapat beberapa nilai Syariah yang sangat penting dalam agama Islam. Nilai-nilai ini membentuk landasan dan tujuan dari ibadah kurban itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa nilai Syariah yang melekat dalam pelaksanaan kurban.

1. Akad Tabarru

Akad Tabarru adalah kesepakatan atau pernyataan kesediaan seseorang untuk memberikan sebagian harta yang dimilikinya untuk kepentingan kurban. Melalui akad Tabarru, seseorang menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT dan kesediaannya untuk berkorban dalam rangka mengabdikan sebagian hartanya untuk kemanusiaan. Akad Tabarru ini merupakan bentuk pengorbanan dan keikhlasan yang mendalam dalam melaksanakan ibadah kurban.

Baca juga: Dana Tabarru': Pengertian, Hukum, dan Manfaatnya.

2. Akad Amanah

Selain akad Tabarru, terdapat juga akad Amanah yang berkaitan dengan pelaksanaan kurban. Dalam akad Amanah, seseorang yang berkurban mempercayakan hewan yang akan dikurbankan kepada pihak yang berwenang, seperti lembaga atau badan amil zakat.

Dengan melakukan akad Amanah, tercipta kepercayaan dan keamanan dalam pelaksanaan kurban. Hewan kurban yang diserahkan kepada pihak yang berwenang akan dipelihara dengan baik sebelum dilakukan pemotongan.

3. Nilai-Nilai Ketaatan, Keikhlasan, dan Kemanusiaan

Pelaksanaan kurban juga mengandung nilai-nilai ketaatan, keikhlasan, dan kemanusiaan yang tinggi. Dalam melaksanakan kurban, seseorang menunjukkan ketaatannya kepada perintah Allah SWT dan menjalankan ajaran-Nya dengan penuh kesungguhan. Kurban juga mengajarkan keikhlasan dalam berkorban dan berbagi kepada sesama.

Dalam prosesnya, umat Muslim diingatkan untuk mengedepankan rasa kemanusiaan dengan membantu dan memberikan kebahagiaan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama melalui distribusi daging kurban kepada fakir miskin dan kaum dhuafa.

4. Wujud Rasa Syukur

Pelaksanaan kurban juga mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya dan atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, melalui kurban, umat Muslim juga diajarkan untuk hidup dengan rasa syukur dalam segala hal, baik dalam kebahagiaan maupun kesulitan.

Syarat-Syarat Pelaksanaan Kurban

Berikut ini adalah beberapa aspek yang perlu dipenuhi sebagai syarat sah pelaksanaan kurban, seperti:

1. Hewan yang Diperbolehkan sebagai Kurban

Hewan-hewan yang diperbolehkan sebagai kurban adalah hewan ternak, seperti sapi, kambing, domba, dan lain sebagainya. Hewan-hewan tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti sehat, tidak cacat, dan telah mencapai usia dewasa.

Selain itu, hewan-hewan tersebut juga harus memenuhi kriteria, seperti memiliki gigi dan tanduk tertentu pada saat kurban sapi. Memilih hewan yang memenuhi syarat-syarat ini penting untuk menjaga kualitas dan keabsahan kurban yang akan dilaksanakan.

2. Kepemilikan Hewan Kurban

Sebelum melaksanakan kurban, seseorang harus memiliki hewan kurban secara sah. Artinya, hewan yang akan dikurbankan harus dimiliki oleh seseorang atau dikelola oleh pihak yang berwenang, seperti milik diri sendiri atau membeli dari seseorang maupun badan amil zakat. Memiliki kepemilikan hewan kurban secara sah menunjukkan kesiapan dan tanggung jawab dalam menjalankan ibadah kurban.

3. Waktu Pelaksanaan Kurban

Ibadah kurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari yaitu di tanggal 11 sampai 13 Dzulhijjah, yang disebut dengan Hari Tasyrik, dalam rangkaian Hari Raya Idul Adha.

4. Niat dan Tujuan Kurban

Niat yang ikhlas dan tujuan yang benar juga merupakan syarat penting dalam pelaksanaan kurban. Setiap individu yang akan melaksanakan kurban harus memiliki niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Niat yang ikhlas menunjukkan bahwa pelaksanaan kurban dilakukan semata-mata untuk mendapatkan rida Allah SWT dan beribadah kepada-Nya.

Tidak hanya itu saja, tujuan dari pelaksanaan kurban juga haruslah jelas, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengharapkan keberkahan-Nya. Dengan adanya niat dan tujuan yang baik, pelaksanaan kurban akan menjadi ibadah yang diterima dan bernilai spiritual yang tinggi.

Apa Saja Manfaat Melakukan Kurban?

Dengan berkurban, banyak manfaat yang bisa diambil dan dirasakan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, sebagai berikut:

1. Ketaatan kepada Tuhan

Kurban merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan karena mengedepankan pengorbanan dari harta yang kita miliki sebagai tanda ketaatan dan pengabdian kepada Allah.

2. Pembelajaran tentang Kesederhanaan

Melakukan kurban mengajarkan umat Muslim tentang nilai kesederhanaan. Ketika seseorang melakukan kurban, mereka dianjurkan untuk membagi daging hewan kurban kepada yang membutuhkan. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak bermegah-megahan dengan harta dan berbagi dengan sesama yang kurang beruntung.

3. Mengambil Hikmah dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail

Dalam kisah ini Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail, yang sangat dia cintai sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah. Namun, Allah kemudian menggantinya dengan seekor domba sebagai pengganti Ismail. Kurban mengingatkan umat Muslim akan nilai-nilai kesetiaan, kepatuhan, dan kepercayaan kepada semua perintah Allah dan apapun yang Allah perintahkan adalah untuk menguji ketaatan kita padaNya.

4. Kepedulian terhadap Sesama

Melalui kurban, umat Muslim diajarkan untuk saling tolong menolong. Daging dan bagian lainnya yang dapat dikonsumsi dari hewan yang dikurbankan akan dibagikan kepada tetangga, fakir miskin, yatim piatu, kaum dhuafa, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat meningkatkan rasa empati, solidaritas, dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan.

5. Adanya Ganjaran Pengampunan Dosa

Melakukan kurban dianggap sebagai salah satu amal saleh yang akan menghapus dosa bagi orang yang mengerjakannya, sebagai mana disebutkan di dalam salah satu hadist yang berbunyi:

“Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikan lah ia, sesungguhnya tetesan darahnya yang pertama itu adalah pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu”. (HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban).

Melalui kurban, umat Muslim diharapkan dapat membersihkan diri dan mendapatkan keberkahan dari Allah.

 

Sebagai perusahaan yang peduli terhadap kegiatan keagamaan dan nilai-nilai sosial, Prudential Syariah turut berpartisipasi dalam berbagi kebahagiaan pada momen kurban. Oleh sebab itu, pada momen Iduladha 1444 Hijriah, Prudential Syariah dan Ilal Wardani ingin mengajak Anda untuk membantu ratusan Pengurus Masjid di Indonesia melalui ‘BERJAMAAH’ (Berkurban Jalani Amanah) agar mereka dapat berkesempatan untuk berkurban di tahun ini!

Untuk ikut membantu, Anda cukup likes, comment, dan share konten kolaborasi Prudential Syariah dan Ilal Wardani. Setiap likes, comment, dan share dari Anda akan dikonversikan Rp175 untuk membantu ratusan Pengurus Masjid di Indonesia berkurban. Kunjungi halaman Instagram kami untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Yuk, kita saling tolong menolong di hari yang baik!

Dalam pelaksanaan kurban, terdapat nilai-nilai tolong menolong dan amanah yang sangat relevan dengan prinsip-prinsip dalam Asuransi Jiwa Syariah. Jika Anda ingin melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko keuangan yang tidak terduga, tetapi ingin tetap sesuai dengan prinsip syariah, Anda dapat menggunakan Asuransi Jiwa Berbasis Syariah dari Prudential Syariah. Mari lindungi diri dan keluarga dari risiko keuangan sedini mungkin!