dua wanita sedang melihat laptop

Mengenal Kontribusi, Istilah untuk Premi Asuransi Syariah

Dalam asuransi, terdapat sejumlah dana yang dibayarkan oleh Peserta yang disebut dengan premi. Premi akan selalu ada dalam setiap produk asuransi, baik itu yang konvensional maupun syariah. Akan tetapi, premi asuransi syariah pastinya berbeda dari konvensional, sebab pengelolaan dananya pun tak sama. Premi dalam asuransi syariah juga dikenal sebagai ‘kontribusi’. Lalu, seperti apa konsep, pengelolaan, dan besaran premi asuransi syariah? Simak selengkapnya berikut ini!

Pengertian Kontribusi, Istilah untuk Premi Asuransi Syariah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, premi asuransi syariah dikenal dengan sebutan ‘kontribusi’. Kontribusi ini adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh Peserta sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

Tujuan kontribusi dalam asuransi syariah sejatinya sama seperti dalam asuransi konvensional, yakni memberikan jaminan perlindungan atas berbagai risiko. Selain itu, kontribusi dalam asuransi syariah pun perlu dibayarkan rutin sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bisa bulanan atau tahunan. Kontribusi ini dibayarkan tergantung dari jatuh tempo sesuai dengan yang tertera dalam Polis.

Pada asuransi syariah, kontribusi ini konsepnya dihibahkan oleh Peserta untuk saling menanggung risiko dengan Peserta lain. Perusahaan asuransi memiliki peran sebagai pemegang amanah agar praktik tersebut berjalan sebagaimana mestinya sekaligus pengelola dana kontribusi tersebut.

Konsep Kontribusi Asuransi Syariah

Konsep premi asuransi syariah atau kontribusi sejatinya berlandaskan tolong-menolong dengan memanfaatkan dana tabungan dan dana tabarru’ yang merupakan dana kumpulan Peserta (kolektif). Alhasil, ketika ada salah satu Peserta yang mengalami risiko seperti meninggal dunia, maka kumpulan dana itu akan diberikan kepada ahli waris salah satu Peserta tersebut dalam jumlah yang disesuaikan dengan yang tertera pada polis Peserta yang Diasuransikan. Oleh karena itu, pembayaran kontribusi ini selain bersifat untuk ikhtiar atas perlindungan diri, juga bersifat sebagai hibah dari tiap Peserta. 

Selain itu, Peserta juga berkesempatan mendapatkan surplus underwriting, meskipun sifatnya tidak dijamin. Dengan begitu, Peserta yang diasuransikan tidak perlu mengganti, menanggung, atau membayar risiko kerugian yang jumlahnya tak tentu itu, ia hanya perlu mengeluarkan biaya dalam jumlah tertentu berupa kontribusi sesuai dengan yang tercantum dalam Polis.

Pengelolaan Kontribusi Asuransi Syariah

Pengelolaan kontribusi atau premi asuransi syariah didasarkan pada sistem bagi hasil. Kontribusi yang disetorkan kepada pihak perusahaan asuransi alokasinya dibagi menjadi dua, yaitu dana tabarru’ dalam rangka tolong-menolong pembayaran klaim dan perlindungan atas risiko para Peserta dan ujrah yaitu untuk perusahaan asuransi selaku pengelola dana kontribusi. Sementara itu, distribusi kontribusi asuransi syariah tersebut akan disesuaikan dengan produk asuransi syariah yang dipilih.

Faktor yang Memengaruhi Besaran Kontribusi Asuransi Syariah

Sama seperti asuransi konvensional, kontribusi pun besaran nominalnya beragam. Terdapat program dengan kontribusi tinggi, namun ada juga yang relatif rendah. Semua itu bergantung pada faktor yang memengaruhinya, antara lain:

  1. Cakupan manfaat
    Faktor pertama adalah cakupan manfaat yang dimiliki oleh seorang Peserta. Semakin besar cakupan manfaat, maka besaran kontribusi akan semakin tinggi. Jadi, Peserta harus bisa menyesuaikan dalam memilih cakupan manfaat mulai dari yang utama hingga tambahan.
  2. Profil Peserta yang diasuransikan
    Faktor yang tidak kalah penting dalam memengaruhi besaran kontribusi adalah profil Peserta yang diasuransikan. Profil ini khususnya berfokus pada usia, pekerjaan, dan riwayat penyakit yang dimiliki. Hal ini dikarenakan seseorang dengan usia yang lebih muda cenderung memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik dengan risiko rendah.

    Selain itu, pekerjaan dengan tingkat risiko seperti kecelakaan yang lebih tinggi juga bisa membuat besaran kontribusi menjadi lebih besar. Begitu pula dengan semakin berisiko riwayat kesehatan yang dimiliki, maka besaran kontribusi akan semakin tinggi.
  3. Jenis asuransi yang diambil
    Terakhir adalah jenis asuransi yang diambil oleh Pemegang Polis. Sebab, masing-masing jenis asuransi memiliki mekanisme yang bervariasi sehingga para Peserta harus bisa memilih dan menyesuaikan jenis beserta manfaat yang diberikan oleh asuransi.

    Semakin banyak manfaat yang dipilih oleh Peserta tentunya besaran kontribusi pun akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh perlindungan dan jaminan yang lebih menyeluruh dan lengkap.

Kesimpulannya, premi asuransi syariah disebut sebagai kontribusi yang didasarkan pada prinsip tolong-menolong secara kolektif. Sehingga, Peserta yang mengajukan klaim atas risiko punya hak untuk menggunakan dana kontribusi dari Peserta lain sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam Polis.

Ingin tahu lebih banyak mengenai asuransi syariah? Kunjungi website Prudential Syariah dan ikuti Instagram serta Facebook Prudential Syariah sekarang!