Kanker Prostat: Penyakit Kritis yang Sering Terlambat Diketahui
Dilansir dari American Cancer Society (2025), diperkirakan 1 dari 8 pria berisiko mengalami kanker prostat. Namun, tingkat risiko yang dialami dapat berbeda-beda pada tiap penderita.
Pada tahap awal, gejala kanker prostat sering kali tidak disadari oleh penderita, karena sebagian besar jenis kanker ini tumbuh secara perlahan dan baru dapat menyebar ke bagian tubuh lain pada tahap yang lebih lanjut.
Karena sering kali kasusnya tanpa gejala, cek kesehatan secara berkala sangat dianjurkan untuk mendeteksi kanker prostat sejak dini, sebelum berkembang lebih jauh.
Jadi, apa yang dimaksud dengan kanker prostat? Untuk mengetahui informasi selengkapnya, berikut penjelasan yang bisa Anda pahami.
Apa Itu Kanker Prostat?
Kanker prostat adalah jenis kanker yang berkembang di kelenjar prostat. Prostat merupakan kelenjar pada reproduksi pria yang membungkus saluran kemih dan berfungsi untuk memproduksi hormon dan mengeluarkan cairan yang menjadi komponen air mani.
Ketika kelenjar prostat mengalami gangguan, hal ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan buang air kecil, hingga mengalami impotensi. Kondisi ini biasanya terjadi pada pria berusia lanjut, namun tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi pada pria muda.
Kanker prostat perlu penanganan yang serius. Sebab dalam kondisi lanjut, kanker ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk kelenjar getah bening. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting agar pengobatan dapat dilakukan sebelum kanker berkembang lebih jauh.
Penyebab Kanker Prostat
Pada dasarnya belum diketahui secara pasti penyebab dari kanker prostat. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui dapat menjadi pemicu terjadinya kanker prostat pada seseorang. Berikut beberapa faktor penyebab kanker prostat yang perlu diketahui:
-
Usia
Seiring bertambahnya usia, sel-sel prostat bisa mengalami perubahan genetik atau mutasi yang memicu pertumbuhan sel abnormal. Perubahan ini biasanya terjadi perlahan, sehingga kanker prostat sering baru terdeteksi pada tahap lanjut.
Hal inilah yang menyebabkan pria berusia di atas 50 tahun lebih berisiko terkena kanker prostat, dibandingkan dengan pria yang berusia lebih muda.
-
Genetik
Faktor genetik memegang peranan penting dalam risiko kanker prostat. Pria yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker prostat, terutama ayah atau saudara laki-laki, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.
Mutasi pada gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2, juga dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Gen-gen ini berperan dalam memperbaiki kerusakan DNA, sehingga jika mengalami mutasi, sel-sel abnormal lebih mudah berkembang menjadi kanker.
-
Gaya Hidup
Pola hidup sehari-hari turut memengaruhi risiko kanker prostat. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik dapat memicu pertumbuhan sel kanker di kelenjar prostat.
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat memengaruhi kadar hormon dan sistem imun tubuh, sehingga tubuh kurang mampu melawan sel-sel abnormal.
-
Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan berkaitan dengan peningkatan risiko kanker prostat yang lebih agresif. Lemak tubuh yang berlebih dapat memengaruhi hormon, seperti testosteron dan insulin, yang memicu pertumbuhan sel kanker.
Jenis-Jenis Kanker Prostat
Kasus kanker prostat yang terjadi pada tiap orang dapat berbeda-beda. Perbedaan jenis ini biasanya ditentukan oleh sel asal kanker dan tingkat pertumbuhannya. Berikut jenis-jenis kanker prostat yang umum terjadi.
-
Adenokarsinoma Asinar
Adenokarsinoma asinar adalah subtipe paling umum dari adenokarsinoma prostat, bahkan mencakup sebagian besar kasus kanker prostat dengan tingkat presentase diperkirakan mencapai 99%. Adenokarsinoma asinar berkembang dari sel-sel kelenjar prostat yang membentuk struktur seperti kantung kecil atau “asini” (alveoli) yang menghasilkan cairan semen.
Pertumbuhannya biasanya lambat dan sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat dianjurkan.
-
Adenokarsinoma Duktal
Adenokarsinoma duktal berkembang dari sel-sel kelenjar prostat yang membentuk saluran atau duktus. Karena sifatnya yang lebih agresif, kanker ini cenderung tumbuh lebih cepat dan dapat lebih mudah menyebar ke jaringan di sekitarnya.
-
Sarkoma Prostat
Sarkoma prostat adalah jenis kanker langka dengan presentase 0,1-0,2% dari semua kanker prostat. Jenis ini berasal dari jaringan penunjang kelenjar prostat, seperti otot atau jaringan ikat, bukan dari sel kelenjar itu sendiri.
Sarkoma cenderung agresif dan tumbuh lebih cepat dibanding adenokarsinoma. Karena jarang terjadi, deteksi dini sulit dilakukan, sehingga pengobatan biasanya memerlukan kombinasi pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi.
-
Karsinoma Sel Transisional (Transitional Cell Carcinoma)
Jenis ini lebih jarang terjadi dan biasanya berkembang di sel-sel transisional yang melapisi uretra atau saluran kemih. Karsinoma sel transisional cenderung lebih agresif dibanding adenokarsinoma dan membutuhkan penanganan lebih cepat.
-
Karsinoma Sel Skuamosa (Squamous Cell Carcinoma)
Kanker prostat jenis ini juga jarang dan berkembang dari sel skuamosa yang melapisi kelenjar prostat. Jenis ini biasanya lebih agresif, cepat menyebar, dan kurang responsif terhadap terapi hormonal yang umum digunakan pada adenokarsinoma.
-
Karsinoma Sel Neuroendokrin
Jenis ini termasuk yang paling jarang tetapi agresif. Karsinoma sel neuroendokrin berkembang dari sel-sel neuroendokrin prostat yang memiliki kemampuan menghasilkan hormon. Jenis ini sering sulit dideteksi lebih awal dan memerlukan strategi pengobatan khusus.
Gejala Kanker Prostat
Kanker prostat pada tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, sehingga banyak kasus baru terdeteksi melalui pemeriksaan rutin. Namun ketika kanker sudah berkembang, terdapat beberapa tanda dan gejala yang dapat dikenali untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker prostat agar segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalaminya. Adapun gejala tersebut, antara lain:
-
Kesulitan buang air kecil
-
Intensitas buang air kecil meningkat
-
Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
-
Darah dalam urine atau air mani
-
Nyeri pada punggung, pinggul, atau panggul
-
Impotensi atau kesulitan ereksi
Pengobatan Kanker Prostat
Pengobatan kanker prostat tergantung pada stadium penyakit, tingkat agresivitas sel kanker, usia pasien, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan. Tujuan utama pengobatan adalah menghentikan pertumbuhan sel kanker, dan mencegah penyebarannya. Berikut beberapa pengobatan kanker prostat secara umum.
-
Operasi (Prostatektomi)
Prostatektomi adalah prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat yang terkena kanker. Operasi ini biasanya direkomendasikan pada pasien dengan kanker yang masih terbatas di prostat dan belum menyebar ke organ lain.
Operasi juga bertujuan untuk mencegah penyebaran kanker ke jaringan sekitar dan meningkatkan peluang kesembuhan jangka panjang.
-
Radioterapi
Radioterapi menggunakan radiasi energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terapi ini dapat dilakukan secara eksternal (dari luar tubuh menggunakan mesin radiasi) atau internal (brachytherapy, yaitu menanamkan sumber radiasi langsung ke prostat).
Radioterapi biasanya menjadi pilihan untuk pasien yang tidak bisa menjalani operasi atau sebagai terapi tambahan sebelum dan setelah operasi sesuai dengan rencana terapi yang ditetapkan oleh dokter penanggung jawab pasien.
-
Terapi Hormonal
Dilansir dari American Cancer Society testosteron sebagai androgen utama dalam tubuh, dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan sel kanker prostat. Untuk memperlambat pertumbuhan sel dapat dilakukan dengan terapi hormonal atau terapi deprivasi androgen (ADT).
Terapi hormonal dapat dilakukan dengan suntikan, obat oral, atau operasi pengangkatan testis (orchiectomy) pada kasus tertentu.
-
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan metode pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker yang berkembang sangat cepat. Terapi ini biasanya diberikan pada kasus kanker prostat tingkat lanjut, yang tidak lagi merespons terapi hormonal.
Kemoterapi dapat membantu mengecilkan tumor, memperlambat penyebaran kanker, dan mengurangi gejala yang muncul.
-
Terapi Target dan Imunoterapi
Terapi target bekerja dengan menyerang molekul spesifik yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker, sehingga hanya sel kanker yang diserang tanpa merusak sel sehat secara signifikan. Sementara itu, imunoterapi merupakan metode penyembuhan dengan obat untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar mampu mengenali dan menghancurkan sel kanker.
Demikian informasi seputar kanker prostat, mulai dari penyebab hingga pengobatannya. Kanker prostat termasuk salah satu jenis kanker yang banyak menyerang pria. Karena cenderung berkembang secara perlahan, prostat kerap kali tak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi Anda perlu melakukan cek kesehatan secara rutin untuk memastikan tubuh dalam kondisi yang optimal.
Selain rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, penting juga untuk memiliki perlindungan finansial yang dapat membantu menghadapi risiko kesehatan tak terduga, seperti PRUWell Medical Syariah dari Prudential Syariah yang memberikan Anda pengalaman rawat jalan, rawat inap dan tindakan bedah yang berkualitas, mudah, dan nyaman di jaringan PRUPriority Hospitals di Indonesia hingga seluruh dunia untuk perlindungan terhadap penyakit kanker* karena #SehatPangkalBisa.
*Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk selengkapnya bisa di cek disini.
Sumber:
-
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/291/2018 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Prostat
-
Mayo Clinic.2025. Types of prostate cancer: Common and rare forms Print


