Apa Itu Herpes?

Apa Itu Herpes? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya

Herpes merupakan salah satu penyakit kulit yang cukup umum dialami masyarakat. Menurut data WHO tahun 2025, diperkirakan sekitar 3,8 miliar orang berusia di bawah 50 tahun di seluruh dunia terinfeksi virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1), yang merupakan penyebab utama herpes oral.

Meski sering terjadi, banyak orang masih belum mengetahui pasti bagaimana herpes menyebar, seperti apa gejalanya, dan cara mengatasinya. Padahal jika tak segera ditangani, herpes bisa dengan cepat menyebar dan berisiko berkembang jadi luka yang melebar.

Untuk menambah wawasan, berikut informasi seputar herpes yang bisa Anda pahami. Yuk, simak penjelasannya!

Baca juga: Screening Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun: Kado Sehat dari Kemenkes

Apa Itu Herpes?

Herpes adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks dan varicella zoster. Penyakit ini ditandai dengan ruam atau luka lepuh yang berisi cairan. Luka bisa muncul di sekitar mulut, wajah, hingga area genital.

Penularan herpes bisa terjadi setelah kontak fisik langsung dengan penderita, terutama yang memiliki luka terbuka. Risiko penularan bisa semakin tinggi jika daya tahan tubuh seseorang sedang lemah.

Virus penyebab herpes dapat menetap lama di dalam tubuh dan bisa kembali aktif sewaktu-waktu, terutama ketika daya tahan tubuh menurun. Saat virus aktif kembali, gejala bisa muncul di area yang sama, disertai rasa tidak nyaman yang dapat mengganggu aktivitas.

Jenis Herpes

Herpes terdiri atas tiga kelompok utama, yaitu alpha, beta, dan gama herpesvirus. Berdasarkan tempat terjadinya, ada dua jenis herpes yang paling umum terjadi.

  1. Herpes Oral

    Herpes oral adalah jenis herpes yang sebagian besar disebabkan oleh virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1). Virus ini biasanya menyerang area sekitar mulut, bibir, dan wajah, dan menimbulkan luka lepuh kecil yang terasa perih atau gatal.

    Luka ini biasa dikenal sebagai cold sore atau luka demam. Penularan herpes oral terjadi melalui kontak langsung, atau kontak kulit dengan kulit yang terinfeksi.

  2. Herpes Genital

    Herpes genital umumnya disebabkan oleh virus Herpes Simplex tipe 2 (HSV-2), meskipun HSV-1 juga bisa menjadi penyebab terutama dengan meningkatnya kasus. Infeksi ini menyerang area alat kelamin dan sekitarnya, dan bisa menyebabkan ruam dan luka lepuh.

    Herpes genital termasuk infeksi menular seksual yang cukup umum dan penularannya terjadi melalui kontak seksual langsung dengan penderita, bahkan saat luka tidak terlihat.

    Gejala awal bisa disertai dengan demam, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Virus ini juga bisa tetap terlelap dalam tubuh, dan kambuh kembali saat daya tahan tubuh menurun.

  3. Herpes Zoster

    Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella Zoster (VZV), yang juga merupakan penyebab cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tetap tertidur di dalam saraf dan dapat aktif kembali.

    Herpes zoster ditandai dengan munculnya ruam dan luka lepuh yang biasanya hanya muncul di satu sisi tubuh, sering disertai dengan rasa nyeri yang intens dan sensasi terbakar.

    Kondisi ini mudah menyerang individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sehingga pengobatan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti neuralgia pasca-herpes.

Penyebab Herpes

Ada delapan jenis virus yang dapat menginfeksi manusia, tiga di antaranya merupakan  yang paling umum menyebabkan terjadinya herpes pada manusia. Berikut di antaranya:

  1. Herpes simplex virus Tipe 1 (HSV) 1

    HSV-1 adalah jenis herpes yang sering menyebabkan luka di area mulut dan sekitarnya, seperti bibir, gusi, atau hidung. Luka ini sering disebut dengan cold sore.

    Jenis virus ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau kulit dengan luka terbuka yang terinfeksi.

  2. Herpes Simplex Virus Tipe 2 (HSV) 2

    HSV-2 umumnya menyerang area genital dan sekitarnya. Penularannya terjadi melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, meskipun tidak selalu ada luka terbuka.

    Gejala HSV-2 dapat berupa luka lepuh yang terasa nyeri di area sensitif, disertai demam, nyeri saat buang air kecil, atau pembengkakan kelenjar getah bening di sejumlah area.

  3. Varicella Zoster Virus (VZV)

    VZV adalah virus herpes yang menyebabkan cacar air (varicella) pada infeksi pertama, terutama pada anak-anak. Setelah sembuh, virus ini bisa aktif kembali dalam bentuk herpes zoster (shingles) atau yang dikenal sebagai cacar ular.

    Gejala herpes zoster umumnya meliputi ruam dan lepuhan nyeri di satu sisi tubuh, biasanya pada punggung atau dada.

 

Gejala Herpes

Herpes sering kali menunjukkan gejala umum yang menyerupai demam. Pada beberapa kasus, gejalanya bisa sangat ringan hingga tidak disadari, terutama saat pertama kali terinfeksi, sehingga tanpa sadar bisa menularkan virus ke orang lain. Berikut beberapa gejala herpes yang umum terjadi:

  • Demam ringan hingga sedang

  • Tubuh terasa lemas dan lesu

  • Nyeri otot dan sendi

  • Sakit kepala

  • Pembengkakan kelenjar getah bening

  • Rasa kesemutan, gatal, atau sensasi terbakar di area yang akan muncul luka

  • Munculnya ruam merah atau luka lepuh berisi cairan pada kulit atau selaput lendir

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di area yang terinfeksi, terutama saat buang air kecil

Pengobatan Herpes

Pada tingkat awal, gejala herpes bisa diatasi dengan sejumlah obat-obatan, kimia maupun alami. Bahkan beberapa metode juga kerap digunakan untuk mengatasi gejala yang timbul akibat infeksi virus. Berikut beberapa pengobatan herpes yang umum digunakan.

  1. Pengobatan dengan Antivirus

    Obat antivirus seperti Acyclovir, Valacyclovir, dan Famciclovir merupakan lini pengobatan utama untuk herpes.

    Meski tidak menyembuhkan virus sepenuhnya, namun obat ini bisa mempercepat penyembuhan luka, mengurangi gejala, dan mencegah kekambuhan yang penggunaanya harus sesuai dengan resep dokter.

  2. Pengobatan dengan Bawang Putih

    Bawang putih dikenal memiliki sifat antivirus dan antiinflamasi alami. Berdasarkan riset Department of Biochemistry, College of Medicine, University of Ibadan, Nigeria, sifat antivirus dalam bawang putih dapat membantu melawan infeksi, sehingga turut meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Peningkatan daya tahan tubuh dapat berkontribusi terhadap proses penyembuhan penyakit, seperti herpes.

  3. Pengobatan dengan Kompres Air Hangat

    Mengompres area yang terinfeksi dengan air hangat dipercaya dapat membantu meredakan nyeri, mengurangi pembengkakan, dan memberikan rasa nyaman pada luka.

    Selain itu, kompres hangat juga membantu menjaga kebersihan area kulit serta mempercepat proses penyembuhan. Pastikan menggunakan kain yang bersih dan hindari menggosok luka secara langsung untuk mencegah iritasi.

  4. Pengobatan dengan Pereda Nyeri

    Untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman, obat pereda nyeri seperti Paracetamol atau Ibuprofen bisa digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.

    Meskipun obat ini tidak berpengaruh terhadap virus secara langsung, namun obat ini dapat membantu pasien beristirahat lebih nyaman selama proses penyembuhan berlangsung.

Tips Mencegah Penularan Herpes

Herpes bisa menular dengan cepat. Oleh karena itu, Anda harus mencegah penularannya dan memastikan tubuh selalu fit terutama pada saat bepergian. Berikut beberapa tips mencegah penularan herpes.

  1. Hindari Kontak Langsung

    Herpes mudah menular melalui luka yang sedang aktif. Oleh karena itu, hindari kontak fisik secara langsung dengan penderita, terutama yang memiliki luka terbuka. Selain melalui luka terbuka, virus juga dapat berpindah melalui permukaan kulit.

    Oleh karena itu, untuk sementara waktu ada baiknya untuk meminimalisir kontak langsung dengan penderita.

  2. Jangan Berbagi Barang Pribadi

    Selain melalui kulit, herpes juga bisa menular dari benda-benda yang terkontaminasi virus. Sebab, virus herpes dapat hidup sementara waktu di benda-benda yang biasa digunakan.

    Maka dari itu, usahakan untuk selalu menggunakan barang pribadi dan hindari berbagi benda-benda penting, seperti handuk, alat makan, alat cukur, dan lain-lain.

  3. Jaga Daya Tahan Tubuh

    Virus herpes bisa aktif kembali ketika daya tahan tubuh menurun. Maka, untuk mencegah kambuhnya infeksi dan menurunkan risiko penularan, penting untuk selalu menjaga gaya hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, istirahat cukup, rutin berolahraga, dan mengelola stres.

    Sistem imun yang kuat bisa membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh. Dengan begitu, Anda tidak mudah terserang penyakit.

  4. Cuci Tangan Secara Teratur

    Cuci tangan secara rutin bukan sekadar langkah untuk menjaga kebersihan, namun juga strategi ampuh untuk melindungi diri dari infeksi virus. Sebab, tangan jadi salah satu media utama dalam penyebaran virus.

    Oleh karena itu, membiasakan diri untuk cuci tangan di air mengalir bisa jadi kebiasaan yang positif dan strategi pencegahan penularan virus, termasuk herpes.

Demikian informasi seputar herpes, yang bisa menjadi tambahan informasi. Herpes merupakan salah satu penyakit kulit yang umum terjadi di masyarakat. Virus ini disebabkan oleh infeksi dari keluarga herpesvirus, seperti Herpes Simplex Virus (HSV) dan Varicella Zoster Virus (VZV). Meskipun tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, herpes dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat serta gaya hidup sehat.

Untuk melindungi diri dan keluarga dari berbagai ancaman penyakit, segera miliki asuransi kesehatan seperti PRUSehat Syariah dari Prudential Syariah.

Dapatkan berbagai manfaat layanan kesehatan, mulai dari rawat inap yang nyaman, pengobatan rawat jalan, hingga fleksibilitas perlindungan ke berbagai rumah sakit di Asia (kecuali Singapura, Jepang, Hongkong). Nikmati manfaat yang #BeneranPas yang memberikan kenyamanan perawatan sesuai kebutuhan Anda. Tunggu apalagi? Lindungi diri dan keluarga sekarang juga.

Sumber: