Kenali Gondongan

Kenali Gondongan dan Langkah Mengatasinya Sebelum Bertambah Parah

Gondongan menjadi salah penyakit yang rentan terjadi di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, di 2024 tercatat sekitar 6.593 kasus suspek gondongan yang terjadi di Indonesia. Angka tersebut terbilang cukup tinggi, dan menunjukkan bahwa gondongan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan.

Penyakit gondongan umumnya diderita oleh anak-anak berusia 5-9 tahun dan bisa menyebar dengan cepat. Penularannya bisa terjadi melalui cipratan liur (droplet), sehingga dibutuhkan upaya pencegahan yang efektif untuk menghindari penularannya.

Jadi, apa sebenarnya penyakit gondongan? Untuk tahu lebih dalam, simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Gondongan?

Gondongan adalah pembengkakan pada bagian leher atau sekitar rahang akibat infeksi virus. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh virus mumps yang menyerang kelenjar air liur (khususnya kelenjar parotis) di dekat telinga. Akibatnya, pipi atau rahang tampak membesar dan bisa terasa nyeri, terutama saat mengunyah atau menelan.

Kelenjar parotis berfungsi sebagai penghasil air liur (saliva) yang membantu dalam proses pencernaan makanan, khususnya dalam memecah karbohidrat, serta melumasi mulut agar lebih mudah saat mengunyah dan menelan. Jadi, saat kelenjar parotis mengalami peradangan, produksi air liur bisa terganggu dan menyebabkan beberapa masalah.

Gondongan umumnya terjadi pada anak-anak, terutama yang belum mendapatkan vaksinasi MMR secara lengkap. Meskipun begitu, gondongan juga bisa menyerang remaja dan orang dewasa, terutama jika kekebalan tubuh sedang melemah.

Baca juga: Biduran: Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Gondongan

Penularan penyakit gondongan bisa terjadi melalui percikan air liur (droplet) dari orang yang terinfeksi. Setelah menyebar maka akan terjadi masa inkubasi, yaitu periode antara saat virus masuk ke dalam tubuh hingga munculnya gejala. Beberapa aktivitas yang bisa menyebabkan penularan gondongan, antara lain:

Berbicara dari jarak dekat dengan orang yang terinfeksi

  • Batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung dengan benar

  • Berbagi alat makan dan minum, seperti sendok, gelas, atau sedotan

  • Menggunakan barang pribadi secara bergantian, seperti handuk, sikat gigi, atau mainan anak-anak

  • Terkena air liur penderita

Gejala Gondongan

Gejala gondongan biasanya timbul setelah masa inkubasi, sekitar 12-25 hari. Di tahap awal biasanya gejala yang muncul menyerupai penyakit flu, namun seiring bertambahnya waktu bisa muncul gejala spesifik. Beberapa gejala tersebut, antara lain:

  • Pembengkakan pada salah satu atau kedua sisi pipi/rahang, akibat peradangan kelenjar parotis

  • Nyeri saat mengunyah atau menelan

  • Demam ringan hingga tinggi

  • Sakit kepala

  • Kelelahan dan nyeri otot

  • Nafsu makan menurun

Faktor Risiko Gondongan

Risiko terjadinya gondongan pada seseorang dapat meningkat, terutama pada individu dengan beberapa kategori sebagai berikut:

  • Belum Menerima Vaksin Measles Mumps Rubella (MMR)

  • Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

  • Usia Anak-Anak Hingga Remaja

  • Kontak Langsung dengan Penderita

  • Bepergian/Menetap ke Lingkungan yang Tinggi Kasus Gondongan

Cara Mengatasi Gondongan

Pada dasarnya gondongan bisa sembuh dengan sendirinya, seiring meningkatnya daya tahan tubuh penderita. Penanganan penyakit ini juga bersifat simptomatik, yaitu fokus untuk mengurangi gejala yang dirasakan penderita. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan.

  • Istirahat yang cukup, agar tubuh memiliki energi untuk melawan infeks virusi

  • Kompres hangat atau dingin pada area bengkak untuk mengurangi nyeri dan peradangan

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri dan demam, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dengan anjuran dokter

  • Minum banyak air putih, agar tubuh tetap terhidrasi

  • Mengonsumsi makanan lunak dan tidak asam, agar tidak menambah rasa sakit saat mengunyah

  • Menghindari makanan atau minuman yang merangsang produksi air liur, seperti makanan asam atau pedas

Pencegahan Gondongan

Penularan gondongan dari individu ke individu lain dapat dicegah. Berikut beberapa upaya pencegahan gondongan yang dapat Anda lakukan.

  1. Melakukan vaksinasi MMR secara lengkap

    Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) adalah cara paling efektif untuk mencegah gondongan. Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis, yaitu pada usia 12–15 bulan dan dosis kedua pada usia 4–6 tahun.

    Vaksin ini tidak hanya melindungi dari gondongan, tetapi juga dari campak dan rubela. Orang yang sudah menerima dua dosis vaksin MMR memiliki kekebalan yang cukup kuat terhadap virus mumps.

  2. Menghindari kontak dengan penderita gondongan

    Menghindari kontak langsung, seperti berpelukan, berbagi alat makan, atau tinggal dalam satu ruangan tertutup dengan penderita, dapat membantu mencegah penyebaran virus dari satu individu ke individu lain.

  3. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

    Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk, bersin, atau menyentuh wajah, sangat penting untuk mencegah penularan virus. Selain itu, membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, dan peralatan makan, juga membantu mengurangi risiko penyebaran.

  4. Menutup Mulut dan Hidung Saat Batuk atau Bersin

    Menggunakan tisu , masker medis, atau siku bagian dalam untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dapat mencegah droplet yang mengandung virus menyebar ke orang lain. Setelah digunakan, tisu harus segera dibuang ke tempat sampah dan tangan dicuci bersih.

  5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

    Menjaga pola makan seimbang, istirahat yang cukup, rutin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik akan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Tubuh yang sehat lebih mudah melawan infeksi, termasuk virus penyebab gondongan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Ke Dokter?

Meskipun gondongan umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, ada kondisi tertentu yang mengharuskan penderita segera memeriksakan diri ke dokter. Penanganan medis penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Sebaiknya Anda memeriksakan diri apabila mengalami gejala seperti:

  • Demam tinggi tidak kunjung membaik

  • Pembengkakan tidak membaik atau justru semakin parah

  • Muncul nyeri hebat pada perut bagian bawah

  • Sakit kepala hebat, hingga mual dan muntah secara terus menerus

  • Telinga mulai berdenging

Demikian informasi seputar gondongan yang bisa Anda pahami. Gondongan merupakan pembengkakan pada bagian leher yang terjadi akibat infeksi virus. Penularan virus bisa terjadi melalui droplet, sehingga disarankan untuk selalu menjaga kebersihan sebagai upaya pencegahannya.

Ingin menambah wawasan seputar kesehatan? Jelajahi berbagai artikel informatif dari Prudential Syariah dan temukan beragam topik menarik tentang kesehatan, gaya hidup, hingga keuangan yang bisa memperkaya pengetahuan Anda.

Sumber: