Gagal Ginjal

Gagal Ginjal Kronis: Tanda-Tanda dan Cara Mencegahnya

Ginjal memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, mulai dari menyaring racun hingga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. Kerusakan pada organ ini sering kali terjadi secara perlahan, sehingga banyak orang baru menyadarinya ketika sudah mengalami gagal ginjal kronis.

Dilansir dari National Kidney Foundation (2024), ginjal kita menyaring sekitar 200-liter cairan dari darah setiap hari. Sebagian besar cairan tersebut dibersihkan dan kembali ke dalam tubuh, sementara sekitar 2-liter lainnya berubah menjadi urin yang disimpan di kandung kemih.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kondisi gagal ginjal kronis, berikut informasi yang bisa dipahami.

Apa Itu Gagal Ginjal Kronis?

Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap yang diakibatkan kerusakan pada jaringan ginjal. Dalam kondisi ini ginjal mengalami kerusakan parah dalam waktu lama, yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan secara permanen.

Penurunan fungsi ginjal ini membuat tubuh kesulitan membuang racun dan cairan berlebih, sehingga bisa memengaruhi keseimbangan elektrolit, tekanan darah, bahkan kesehatan organ lain.

Penyebab Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis umumnya dipicu oleh masalah kesehatan lain yang berlangsung lama di dalam tubuh. Berikut beberapa penyebab gagal ginjal kronis secara umum:

  • Diabetes

  • Tekanan darah tinggi

  • Obesitas

  • Gangguan prostat

  • Penyakit autoimun

  • Kebiasaan merokok

  • Riwayat penyakit bawaan lainnya

Gejala Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis berkembang secara bertahap, sehingga penderitanya kerap kali tidak menyadari gejala dari penyakit ini. Namun di tingkat lanjut, terdapat beberapa gejala yang umumnya mulai disadari oleh penderitanya, antara lain:

  • Rasa lelah secara terus menerus

  • Nafsu makan memburuk

  • Sering buang air kecil di malam hari

  • Kerap mengalami kram otot di malam hari

  • Kaki dan pergelangan kaki bengkak karena kelebihan cairan.

  • Kulit terasa kering

  • Mata bengkak

Perbedaan Gagal Ginjal Kronis dan Gagal Ginjal Akut

Penyakit ginjal bisa terjadi secara akut ataupun kronis, keduanya memiliki sejumlah perbedaan, baik dari durasi maupun cara penanganan. Berikut beberapa perbedaan gagal ginjal kronis dan gagal ginjal akut:

  1. Waktu Terjadinya

    Gagal ginjal kronis berkembang secara perlahan dalam kurun waktu bulan hingga tahun, sedangkan gagal ginjal akut bisa muncul secara tiba-tiba dalam hitungan jam atau beberapa hari.

  2. Penyebab Utama

    Gagal ginjal kronis biasanya disebabkan oleh penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan ginjal yang sudah ada sebelumnya.

    Sementara itu, gagal ginjal akut sering terjadi akibat cedera, infeksi berat, penurunan aliran darah, hingga efek samping obat tertentu.

  3. Gejala yang Muncul

    Pada gagal ginjal kronis, gejala awal sering tidak terlihat atau ringan, sehingga sering baru terdeteksi ketika kerusakan ginjal sudah cukup parah.

    Gagal ginjal akut biasanya menunjukkan gejala yang jelas dan cepat, seperti penurunan volume urin, pembengkakan, mual, dan kelelahan.

  4. Kemampuan Pemulihan

    Gagal ginjal kronis bersifat progresif dan biasanya tidak bisa kembali normal sepenuhnya, sehingga diperlukan pengelolaan jangka panjang..

    Sebaliknya, gagal ginjal akut bisa pulih sepenuhnya jika penyebabnya ditangani dengan cepat dan tepat.

  5. Penanganan

    Gagal ginjal kronis membutuhkan pemantauan rutin, perubahan gaya hidup, pengobatan jangka panjang, dan kadang cuci darah atau transplantasi ginjal.

    Sementara gagal ginjal akut biasanya memerlukan perawatan segera untuk mengatasi penyebab mendasar dan mencegah kerusakan permanen.

Pengobatan Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit ginjal kronis tidak bisa disembuhkan total, tetapi bisa diperlambat perkembangannya dan gejalanya dapat dikendalikan. Pengobatan harus disesuaikan anjuran dokter karena setiap orang berbeda-beda kebutuhannya. Berikut beberapa cara yang umumnya dianjurkan:

  • Mengontrol tekanan darah, karena tekanan darah tinggi dapat mempercepat kerusakan ginjal.

  • Usahakan untuk memastikan kadar gula darah stabil, sebab gula darah tinggi dapat merusak filter ginjal.

  • Mengontrol kadar kolesterol, karena kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah, sehingga aliran darah ke ginjal berkurang dan kerusakan ginjal menjadi lebih cepat.

  • Atur pola makan (diet ginjal), karena ginjal yang melemah tidak mampu menyaring garam, protein berlebih, kalium, dan fosfor dengan baik.

Pencegahan Gagal Ginjal Kronis

Menjaga kesehatan ginjal sejak awal sangat penting agar fungsi ginjal tetap optimal dan gagal ginjal kronis dapat dicegah. Beberapa langkah pencegahan yang efektif meliputi:

  1. Kontrol Tekanan Darah

    Tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah halus di dalam ginjal, sehingga ginjal sulit menyaring darah dengan baik. Menjaga tekanan darah tetap normal membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan menurunkan risiko gagal ginjal.

  2. Kontrol Kadar Gula darah

    Gula darah yang tidak terkontrol, terutama pada penderita diabetes, dapat merusak filter ginjal, menyebabkan kebocoran protein ke dalam urin, dan mempercepat penurunan fungsi ginjal. Menjaga gula darah stabil sangat penting untuk perlindungan jangka panjang.

  3. Minum Air Putih Secukupnya

    Hidrasi yang cukup membantu ginjal menyaring racun dan membuang limbah dengan lancar. Namun, minum berlebihan juga tidak baik, terutama bagi orang yang memiliki masalah jantung atau ginjal. Minumlah sesuai kebutuhan tubuh.

  4. Kurangi Konsumsi Garam

    Asupan garam berlebih membuat tubuh menahan cairan sehingga tekanan darah meningkat dan ginjal bekerja lebih keras. Mengurangi garam membantu menstabilkan tekanan darah dan menjaga kesehatan ginjal.

  5. Batasi Konsumsi Protein Berlebihan

    Protein diperlukan tubuh, tetapi jika berlebihan dapat meningkatkan produksi limbah metabolik yang harus disaring ginjal. Batasi makanan berprotein sangat tinggi bila tidak diperlukan, agar ginjal tidak terbebani.

  6. Hindari obat yang dapat merusak ginjal

    Beberapa obat pereda nyeri seperti ibuprofen, diclofenac, dan ketorolac dapat mengurangi aliran darah ke ginjal jika dikonsumsi tidak sesuai dosis yang dibutuhkan. Selain itu, jamu atau suplemen yang tidak jelas kandungannya, juga berisiko bagi kesehatan ginjal.

    Oleh karena itu, penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan resep dokter dan hindari konsumsi jamu atau supplement yang tidak jelas kandungan dan efek sampingnya.

  7. Berhenti Merokok

    Rokok menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke ginjal. Selain itu, merokok meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, yang keduanya berkaitan erat dengan kerusakan ginjal.

  8. Jaga Berat Badan Ideal

    Berat badan berlebih meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi, dua penyebab utama gagal ginjal kronis. Menurunkan berat badan secara bertahap dapat mengurangi beban kerja ginjal dan menjaga fungsi ginjal tetap stabil.

Penyakit ginjal dapat terjadi secara akut maupun kronis. Untuk penyakit ginjal kronis, fungsi  ginjal menurun secara perlahan dan bertahap sehingga gejala kerap kali tidak disadari. Kondisi ginjal kronis dapat dicegah dengan penerapan pola hidup sehat, seperti mengontrol konsumsi gula dan darah, menjaga berat badan ideal, dan banyak minum air putih.

Selain menjaga gaya hidup sehat, memiliki asuransi kesehatan yang memadai seperti PRUSehat Syariah dari Prudential Syariah, perlindungan  kesehatanmu yang #BeneranPas

dengan manfaat komprehensif atas risiko Rawat Inap, Tindakan Bedah, dan pengobatan Rawat Jalan di Indonesia dan berbagai negara Asia (kecuali Singapura, Jepang, dan Hong Kong).