
Studi Prudential: 9 dari 10 Pasien di Indonesia Menunda Perawatan Kesehatan
Jakarta, 17 September 2025 – Prudential Indonesia dan Prudential Syariah hari ini secara resmi merilis temuan survei bekerja sama dengan Economist Impact, berjudul ‘Studi Prudential - Suara Pasien Indonesia: Terhimpit di antara Kebutuhan Perawatan, Biaya, dan Kejelasan Informasi’. Laporan ini merupakan bagian dari studi yang lebih luas yang diinisiasi oleh Prudential plc: “Suara Pasien: Pengalaman Akses Layanan Kesehatan di Asia”, yang dilakukan di empat negara: Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Studi ini melibatkan lebih dari 4.200 responden dan meneliti pengalaman pasien dalam mengakses layanan kesehatan.
Di Indonesia, survei ini mengungkap temuan mengejutkan: 9 dari 10 responden (hampir 93%) mengaku menunda perawatan atau mencari layanan kesehatan, dan hampir setengahnya (44%) menyatakan mereka berulang kali menunda pengobatan. Penundaan tersebut terutama dipengaruhi oleh tiga faktor utama:
-
Kurangnya informasi kesehatan yang jelas: Lebih dari setengah responden menyatakan tidak memiliki informasi medis yang mereka butuhkan, sehingga ragu atau tidak tahu ke mana harus mencari opini kedua maupun informasi medis. Hampir 44% responden mengatakan tidak memperoleh informasi yang mereka perlukan saat bertemu dokter terkait diagnosis.
-
Biaya sebagai sumber stres: Satu dari lima responden menyebut ketidakpastian mengenai bagaimana biaya perawatan akan ditanggung sebagai kekhawatiran utama, ditambah dengan biaya tak terduga yang harus dibayar sendiri. Untuk menutupi biaya medis, 56% responden mengandalkan jaring pengaman sosial, termasuk keluarga (17%), pinjaman (12%), lembaga amal (13%), dan crowdfunding (14%).
-
Keluarga sebagai prioritas utama: Banyak pasien menempatkan tanggung jawab rumah tangga di atas kesehatan pribadi. Sebanyak 20% menunda perawatan demi memenuhi kebutuhan finansial keluarga, sementara 18% memprioritaskan pengasuhan anak dibanding perawatan diri.
Bagi banyak masyarakat Indonesia, akses terhadap layanan kesehatan masih menjadi tantangan. Sepertiga responden (34%) menyebut ketenangan pikiran saat mencari layanan kesehatan sangat tergantung pada kondisi sehari-hari, sementara 17% menilai waktu tunggu yang panjang sebagai hambatan besar. Sementara itu, 77% melaporkan kesulitan membuat janji temu, antrean panjang, atau masalah akses lainnya, gangguan yang tidak hanya menunda perawatan tetapi juga mengganggu pekerjaan, rutinitas rumah tangga, dan tanggung jawab keluarga.
Yosie William Iroth, Chief Health Officer Prudential Indonesia, mengatakan, "Meski akses kesehatan di Indonesia telah meningkat signifikan, pasien masih menghadapi tantangan yang menghambat mereka mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Survei ini menegaskan perlunya sistem layanan kesehatan yang dapat meminimalkan gangguan pada kehidupan sehari-hari, memberikan kepastian biaya sejak awal, serta menyediakan informasi yang andal dan mudah dipahami agar pasien merasa percaya diri untuk segera mencari perawatan ketika dibutuhkan."
Yosie menambahkan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan distribusi dokter yang belum merata juga menjadi tantangan tersendiri. Salah satu dampak yang paling nyata dari ketidakmerataan ini adalah 77% pasien merasa tidak mudah untuk menemui dokter, mulai dari sulitnya membuat janji temu, antrean panjang, hingga hambatan akses lainnya. Kendala tersebut bukan hanya menunda perawatan, tetapi juga mengganggu pekerjaan, aktivitas rumah tangga, serta tanggung jawab lainnya.
Arjan Toor, CEO, Health, Prudential plc, mengatakan, "Di Prudential, kami percaya bahwa perbedaan terbesar yang bisa kami berikan bagi kehidupan nasabah adalah dengan hadir untuk mereka pada saat mereka menjadi pasien, serta mendampingi di setiap tahap mulai dari diagnosis awal, perawatan, dan pemulihan. Dari hasil riset, kami mendengar bahwa pasien Indonesia menginginkan layanan kesehatan yang terjangkau, mudah diakses, dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka, bukan sebaliknya. Menghadirkan layanan kesehatan yang tidak merepotkan adalah bagian dari komitmen kami untuk pasien disaat mereka membutuhkan kami, sehingga mereka bisa fokus pada kesembuhan."
Vivin Arbianti Gautama, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah, menambahkan, "Prudential memiliki peran untuk membuat layanan kesehatan lebih mudah diakses, lebih terjangkau, dan pada akhirnya lebih praktis. Semua berawal dari membantu nasabah memahami bahwa pendekatan preventif terhadap kesehatan memungkinkan mereka mendeteksi risiko lebih awal."
Salah satu langkah konkret Prudential dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif adalah dengan menginisiasi kampanye hidup sehat yang mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Karena banyak orang memilih menunda pengobatan atau penggunaan obat, ajakan ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penyakit serius dengan mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini. Deteksi dini memungkinkan tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
Meningkatkan akses dan keterjangkauan layanan kesehatan membutuhkan kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan, perusahaan asuransi, dan pemerintah. Solusi seperti transparansi biaya, proses yang lebih sederhana, serta akses digital yang lebih luas terhadap informasi kesehatan yang andal sangat penting untuk membangun sistem yang benar-benar menjawab kebutuhan pasien. Prudential berkomitmen untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan masyarakat Indonesia yang terus berkembang, sembari memberikan nilai tambah agar mereka dapat mengakses layanan kesehatan terbaik.
Prudential telah memperkenalkan PRUPriority Hospitals, yang dirancang untuk membuat pengalaman pasien lebih lancar dan bebas khawatir melalui klaim tanpa tunai (cashless), transparansi biaya, kualitas layanan yang konsisten, serta akses ke jaringan lebih dari 1.700 rumah sakit di seluruh Indonesia. Inisiatif ini mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi layanan kesehatan, khususnya dalam verifikasi klaim.
Selain itu, Prudential juga memperkuat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan, dengan memanfaatkan analitik data kesehatan untuk mendukung perbaikan sistem informasi nasional. Kemitraan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendorong transformasi kesehatan Indonesia melalui reformasi berbasis data dan berkelanjutan.
Dengan hampir 30 tahun pengalaman di Indonesia, Prudential menegaskan kembali perannya tidak hanya sebagai penyedia produk perlindungan, tetapi juga sebagai mitra terpercaya dan pelindung bagi generasi saat ini dan mendatang. Komitmen ini sejalan dengan visi jangka panjang Indonesia, Indonesia Emas 2045, termasuk cita-cita membangun masyarakat yang lebih sehat dan tangguh.
***
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi:
Prudential Indonesia (PT Prudential Life Assurance)
Corporate Communications
Email: communications@prudential.co.id
Prudential Centre - Kota Kasablanka 17th Floor
Jl. Kasablanka, kav. 88, Jakarta Selatan 12870, Indonesia
Prudential Syariah (PT Prudential Sharia Life Assurance)
Corporate Communications
Email: communications@prudentialsyariah.co.id
Tentang Prudential Indonesia
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) didirikan pada 1995 dan merupakan bagian dari Prudential plc, yang menyediakan asuransi jiwa dan kesehatan serta manajemen aset, dengan berfokus di Asia dan Afrika. Dengan menggabungkan pengalaman internasional Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Prudential Indonesia juga berkomitmen untuk menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi saat ini dan generasi mendatang, dengan menyediakan solusi keuangan dan kesehatan yang sederhana dan mudah diakses.
Pada tahun 2024, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dengan 5 kantor pemasaran di Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Medan, serta 309 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh Indonesia, dan didukung oleh lebih dari 79.000 Agen/Mitra Bisnis Agency berlisensi.
Prudential Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tentang Prudential Syariah
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mulai beroperasi sejak 2022 sebagai hasil dari proses pemekaran usaha melalui pemisahan Unit Usaha Syariah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menjadi entitas yang terpisah. Prudential Syariah menawarkan rangkaian solusi perlindungan jiwa, Kesehatan dan finansial berbasis Syariah yang berdasarkan transparansi, gotong royong dan keadilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang terus berkembang.
Sejak pertama kali didirikan sebagai Unit Usaha Syariah pada tahun 2007, hingga kini akhirnya menjadi entitas yang terpisah, Prudential Syariah senantiasa berkomitmen untuk memberikan solusi perlindungan kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan mengusung nilai-nilai yang universal dan inklusif, sesuai dengan prinsip 'Syariah untuk Semua'.
Didukung oleh nilai-nilai utama kami yaitu membahagiakan peserta (delighting customers), inovasi produk dan layanan serta digitalisasi yang terus dikembangkan, Prudential Syariah berkomitmen memperkuat posisinya untuk mewujudkan aspirasi menjadi salah satu kontributor ekonomi Syariah terkemuka di Indonesia dan membuat masyarakat Indonesia lebih sehat dan sejahtera.
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tentang Prudential plc
Prudential menyediakan asuransi jiwa dan kesehatan serta manajemen aset di Tiongkok Raya, ASEAN, India, dan Afrika. Misi Prudential adalah menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi ini dan generasi mendatang, dengan menyediakan solusi keuangan dan kesehatan yang sederhana dan mudah diakses. Perusahaan ini memiliki dua pencatatan utama di Bursa Efek Hong Kong (HKEX: 2378) dan Bursa Efek London (LSE: PRU). Prudential plc juga memiliki pencatatan sekunder di Bursa Efek Singapura (SGX: K6S) dan pencatatan di Bursa Efek New York (NYSE: PUK) dalam bentuk American Depositary Receipts. Perusahaan ini merupakan bagian dari Indeks Komposit Hang Seng dan juga terdaftar dalam program Shenzhen-Hong Kong Stock Connect dan program Shanghai-Hong Kong Stock Connect.
Prudential tidak berafiliasi dengan Prudential Financial, Inc., sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat, maupun dengan The Prudential Assurance Company Limited, anak perusahaan M&G plc, sebuah perusahaan yang didirikan di Britania Raya.
Tentang Economist Impact
Economist Impact memadukan ketelitian sebuah think-tank dengan kreativitas media untuk menjangkau audiens di tingkat global. Kami percaya bahwa wawasan berbasis bukti (evidence-based insights) dapat membuka ruang diskusi, memperluas perspektif, dan mendorong kemajuan.
Layanan yang ditawarkan oleh Economist Impact sebelumnya berada di bawah The Economist Group sebagai entitas terpisah, termasuk EIU Thought Leadership, EIU Public Policy, Economist Events, EI Studios, dan SignalNoise.
Dengan rekam jejak analisis selama 75 tahun di 205 negara, Economist Impact menggabungkan narasi kreatif, keahlian dalam penyelenggaraan acara, solusi design-thinking, serta produk media terkemuka. Kami juga menghasilkan rancangan kerangka kerja, tolok ukur (benchmarking), analisis dampak ekonomi dan sosial, peramalan, serta pemodelan skenario. Hal ini menjadikan Economist Impact memiliki posisi unik untuk memberikan hasil yang terukur bagi para kliennya.
Kunjungi www.impact.economist.com untuk informasi lebih lanjut.